Rapat Anggota Tahunan

Bersinergi Membangun Kemandirian

Unit Simpan Pinjam

Maju dan Tumbuh Bersama

Kelompok Usaha Produktif

Sebesar-besarnya manfaat untuk kesejahteraan anggota

Pendidikan dan Pelatihan

Meningkatkan Kualitas dan keterampilan SDM

Program Kemitraan

Kerjasama yang membawa manfaat dan saling menguntungkan

Menghitung peluang laba kursus berhitung

Menghitung peluang laba kursus berhitung
Setiap orang tua pasti ingin anaknya mendapatkan pendidikan yang terbaik. Makanya, banyak orang tua rela merogoh kocek dalam-dalam demi pendidikan buah hatinya. Fenomena ini tentu mendatangkan berkah bagi pelaku usaha di sektor pendidikan. Bahkan, banyak pemain asing turut meramaikan bisnis ini dengan menawarkan waralaba atau kemitraan.

Salah satunya adalah Eye Level, lembaga pendidikan asal Korea yang berdiri sejak 1976 di bawah bendera Daekyo. Eye Level sendri baru masuk Indonesia pada 2007 di bawah naungan PT Daekyo Indonesia.
Ade Trianto, Marketing Franchise PT Daekyo Indonesia, bilang, Eye Level sudah merambah 17 negara, seperti Amerika Serikat, Kanada, Asia, dan Eropa. Di Indonesia, total gerainya sudah ada 60. Rinciannya, milik mitra 45 dan sisanya milik sendiri. Menurut Ade, Eye Level fokus memberikan kursus matematika dan bahasa Inggris.

Lembaga kursus ini menampung siswa mulai usia taman kanak sampai sekolah menengah pertama (SMP). Ade mengklaim, kelebihan Eye Level memiliki metode pengajaran basic thinking dan critical thinking. Dengan metode ini, anak dituntut untuk paham sesuai kemampuannya dan bukan menghafal pelajaran.
Kurikulum pengajarannya juga mengadopsi kurikulum dari Amerika Serikat.

Investasi Rp 150 juta

Dalam kemitraan ini, mitra menyiapkan biaya investasi Rp 150 juta. Dengan rincian, biaya lisensi Rp 40 juta dan deposito Rp 35 juta. Sisanya buat training guru, buku modul matematika dan bahasa Inggris semua level, perlengkapan, dan training.

Kerjasama ini tidak memiliki jangka waktu, sehingga mitra tak perlu perpanjang kontrak. Bila tidak meneruskan kerjasama, Eye Level mengembalikan deposito Rp 35 juta yang disetor di awal kerjasama.
Biaya royalti tetap ada setiap bulannya, tapi bukan diambil dari omzet per bulan. Ade bilang biaya royalti sudah dipungut dari iuran anak sebesar 40%. Iuran siswa sendiri dipatok Rp 400.000 per siswa per bulan untuk matematika, dan Rp 430.000 per bulan untuk bahasa Inggris.

Jika satu anak bayar Rp 400.000, maka Rp 160.000 masuk pusat. Mitra harus menyiapkan lahan 90 meter persegi. Ruko itu bisa menampung tujuh kelas. Bila satu kelas menampung 20 siswa, maka total siswa 150 orang per bulan.

Dengan siswa sebanyak itu, mitra bisa mendapat omzet rata-rata Rp 60 juta. Dengan laba 25%–30%, bisa balik modal dalam dua tahun. Khoerusalim Ikhsan, konsultan waralaba dari Entrepreneur College menilai, kursus matematika dan bahasa Inggris masih banyak peminatnya.

Soalnya, banyak siswa mengalami kesulitan di dua mata pelajaran itu. Menurutnya, bisnis ini memerlukan lokasi yang strategis. "Sebisa mungkin harus di dekat area sekolah," ujarnya. Investasi sebesar Rp 150 juta masih wajar.   

PT Daekyo Indonesia
Jalan Jendral Gatot Subroto Kav. 27, Setiabudi
Jakarta Selatan
Telp. 021-52920911
Sumber : Koran Kontan

Segar untung bisnis Sop Durian Lodaya

Segar untung bisnis sop durian
Buah durian atau duren memiliki cukup banyak penggemar di Indonesia. Buah tropis ini tidak hanya nikmat disantap langsung setelah dibelah, namun bisa juga diolah, salah satunya menjadi sop duren. Salah satu brand usaha yang menawarkan menu sop duren sebagai produk utamanya adalah Sop Duren Lodaya. Lewat bendera PT Lodaya Makmur Perkasa, Sop Duren Lodaya beroperasi sejak tahun 2012 di Bogor, Jawa Barat. Agar usaha ini cepat berkembang, sejak awal September 2014, Lodaya mulai menawarkan paket kemitraan usaha.

Noer Wasiti Deswantari, Manager of Business Strategic PT Lodaya Makmur Perkasa, mengatakan saat ini sudah ada tiga mitra yang sudah bergabung yang berlokasi di Cibubur, Cimahi dan Sukabumi. Sementara, cabang milik pusat sudah ada lima yang berlokasi di Bogor, Depok, Bekasi, Jakarta, dan Yogyakarta. "Ketiga mitra ini akan memulai usaha di akhir tahun ini," kata dia.

Jika tertarik bergabung, Sop Duren Lodaya menawarkan dua jenis investasi yaitu Lodaya Express dengan nilai investasi Rp 100 juta dan paket Lodaya Resto seharga Rp 800 juta. Pada paket pertama, mitra akan mendapatkan fasilitas booth, peralatan usaha lengkap, tempat simpan topping, banner promosi, cup, frezeer dan bahan baku awal sebanyak 200 porsi.

Tidak ada royalti

Perbedaan fasilitas pada paket kedua adalah selain mendapatkan semua peralatan usaha lengkap, mitra juga mendapatkan renovasi tempat, meja dan kursi dan juga mendapat bahan baku awal. Jangka waktu kerjasama usaha berlangsung selama lima tahun.

Pusat tidak mengutip biaya royalti, namun mitra wajib membeli bahan baku utama yakni duren olahan dari pusat. "Ini untuk menjaga kualitas produk karena kami menggunakan durian dari Sumatra," ujar Noer. Sop Duren Lodaya menawarkan sembilan varian produk. Olahan bubur duren di sajikan dengan batu es dan aneka taburan yang bisa dipilih seperti ketan hitam, aneka buah atau cendol. Harga jual mulai dari Rp 15.000-Rp 30.000 per porsi.

Pusat menargetkan mitra bisa menjual 150 porsi sehari. Jika tercapai, estimasi omzet yang didapatkan sekitar Rp 2,25 juta per hari atau sekitar Rp 67,5 juta dalam satu bulan. "Target balik modal sekitar lima bulan," katanya  Jumlah karyawan Lodaya Express cukup dua orang, untuk paket resto membutuhkan sekitar 10 karyawan. Syarat luas tempat usaha sekitar 50  meter persegi (m²) untuk paket express dan  minimal 100 m² untuk paket resto. Lokasi usaha disarankan di wilayah perumahan, perkantoran, ruko, atau lingkungan sekolah. 

Amir Karamoy, pengamat waralaba mengatakan, penawaran ini menarik dan prospeknya cukup bagus. Agar bisa terus berkembang,  pengusaha harus mampu bersaing dengan banyak pelaku usaha sejenis yang sudah ada.

PT Lodaya Makmur Perkasa      
Jln. Yudhistira Raya No. 5, Tegal Gundil, Bogor.
Telp. 0251-8351557
Email: SopDurianLodaya@gmail.com
Sumber : Koran Kontan