Rapat Anggota Tahunan

Bersinergi Membangun Kemandirian

Unit Simpan Pinjam

Maju dan Tumbuh Bersama

Kelompok Usaha Produktif

Sebesar-besarnya manfaat untuk kesejahteraan anggota

Pendidikan dan Pelatihan

Meningkatkan Kualitas dan keterampilan SDM

Program Kemitraan

Kerjasama yang membawa manfaat dan saling menguntungkan

Mencetak cuan dari bisnis studio foto

Mencetak cuan dari bisnis studio foto
Meski mengabadikan momen penting kini sudah makin mudah dengan menggunakan ponsel pintar yang memiliki resolusi camera tinggi, namun studio foto masih tetap dibutuhkan. Tidak jarang konsumen membutuhkan layanan fotografi yang lebih profesional untuk momen besar seperti pernikahan atau ulang tahun.

Itulah yang membuat Eric Lee membuka bisnis layanan fotografi bernama Origamii. Agar memiliki nilai tambah, pria yang memiliki hobi fotografi ini menawarkan jasa fotografi one stop service dalam satu tempat. Selain standar jasa studio foto, photo booth, photo print, dia juga menawarkan creative print, seperti mozaik, karikatur, foto puzzle, photo enlargement, serta penjualan bingkai foto, dan aksesori foto, seperti mini album.
Origamii juga melayani jasa penyewaan instant booth dan instant studio bagi pelanggan yang ingin merayakan pesta atau pernikahan atau lainnya.

Mulai berdiri di bawah naungan PT Citra Kreativa pada November 2011, gerai Origamii pertama kali berada di Blitzmegaplex Central Park. Kemudian di 2012, dia mulai menawarkan kemitraan usaha.
Saat ini Origamii sudah memiliki total 19 gerai, yakni 11 gerai milik pusat dan delapan sisanya milik mitra yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Depok, Bandung, Medan, dan Palembang.

Jika Anda berminat, Eric menyiapkan tiga paket investasi. Paket A senilai Rp 370 juta, paket B seharga Rp 270 juta dan paket C senilai Rp 218 juta. Di dalamnya termasuk biaya franchise untuk paket A sebesar Rp 50juta, paket B Rp 40 juta, dan paket C senilai Rp 30 juta.

Lokasi di mall
 
Mitra akan mendapat fasilitas mesin cetak foto, photo booth, produk kreatif, aksesori, set foto studio, komputer, material promo, rak display, hingga printer. Perbedaan tiap paket terletak pada dekorasi, properti, kuantitas produk ritel, perlengkapan, serta stok awal.

Masa kontrak kerjasama selama 3 tahun. Jika ingin memperpanjang kontrak, mitra hanya membayar biaya franchise fee. Bahan baku yang wajib dipasok dari pusat lebih kepada perlengkapan pendukung seperti seragam, amplop dan CD beserta produksi cetakan besar, dan laser.

Eric mengutip biaya royalti 5% dari omzet tiap bulan. Untuk tipe A, Eric memproyeksikan omzet sekitar Rp 70 juta per bulan, tipe B seharga Rp 45 juta, dan tipe C senilai Rp 32,5 juta. "Rata-rata laba bersih di kisaran 30%−35% dari omzet," ujar dia.

Target balik modal mitra sekitar 17 bulan sampai 20 bulan. Eric menyarankan lokasi yang cocok yakni di dalam mall. Luas tempat usaha mulai dari 8 meter persegi (m²)−45 m².
Khoerussalim Ihsan, pengamat Waralaba dari Entrepreneur College, berpendapat, saat ini jasa tempat foto masih dibutuhkan, asalkan, layanan bervariatif dan produknya berkualitas. Selain itu lokasi usaha juga harus tepat sasaran. (Sumber : Koran Kontan)

Origamii        
PT Daya Kreativa,
Ruko Puri Mansion
Blok B No 33,
Jakarta Barat.
HP: 08158100543

Mengecap peluang bisnis Ayam Dower


Mengecap peluang bisnis Ayam Dower

Bisnis kuliner olahan ayam belum surut. Begitu pun dengan tawaran kemitraan kuliner olahan ayam yang kian menjamur. Tawaran terbaru datang dari Bambang Irawan yang mengusung brand Ayam Dower  di Bandung, Jawa Barat. Memulai usaha kulinernya sejak tahun 2011 , Bambang resmi menawarkan kemitraan awal tahun ini.

Hingga saat ini, dia sudah mempunyai dua gerai pribadi di Bandung. Hampir setahun membuka tawaran kerjasama, jumlah mitra yang bergabung sudah ada tiga mitra yang berlokasi di wilayah Cirebon, Jawa Barat.

Ayam Dower menawarkan 10 varian menu, seperti ayam bakar, ayam goreng, hingga sup ayam. Menu olahan ayam ini bisa juga disantap dengan nasi liwet atau nasi putih biasa.  Agar terlihat berbeda dan dapat menarik perhatian konsumen, Bambang membuat olahan ayam dengan sambel racikan khusus dengan resep rahasia. Seporsi Ayam Dower dihargai mulai Rp 15.000 hingga Rp 22.000.

Dalam kemitraan ini, Ayam Dower menawarkan tiga paket investasi. Pertama, paket booth dengan investasi sebesar Rp 20 juta. Fasilitas yang didapatkan mitra terdiri dari booth, perlengkapan memasak, bahan baku awal, perlengkapan branding, dan lainnya.

Kedua, paket master kota (Maskot) dengan modal awal 75 juta. Dalam paket ini mitra mendapatkan paket booth untuk dikelola sendiri. Mitra juga berhak untuk menggaet mitra baru di kotanya dan mengelola stok bahan baku untuk para mitra.

Paket resto

Ketiga, paket resto dengan nilai investasi Rp 120 juta. Dengan biaya sebesar itu, fasilitas yang didapatkan mitra terdiri dari perlengkapan memasak, bahan baku awal, perlengkapan branding, training, desain interior, dan perlengkapan tambahan lainnya.

Namun, investasi itu belum termasuk sewa tempat, sehingga mitra harus menyiapkan tempat sendiri. Kriteria luas tempat untuk paket resto minimal 5 meter (m) x 10 m dengan delapan orang karyawan. Untuk menjaga kualitas produk, seluruh mitra harus mengambil bahan baku utama dari pusat.

Kemitraan model resto baru mengenakan biaya royalti kepada mitra setelah lima tahun kerjasama. Besaran royalti sebesar 2% dari omzet. Ada pun target omzet dalam sebulan sekitar Rp 60 juta.
Setelah dikurangi biaya produksi dan operasional, keuntungan bersih yang didapatkan mitra sekitar 40% dari omzet bulanan. Berdasarkan perhitungan Bambang, waktu balik modal mitra hanya sekitar enam bulan hingga 12 bulan.

Pengamat Waralaba dari Proverb, Erwin Halim menilai, potensi usaha kuliner olahan ayam masih terbuka lebar. Agar jumlah mitra bertambah, ada baiknya pemilik waralaba gencar melakukan branding agar merek dagangnya semakin dikenal masyarakat luas sehingga permintaan juga bakal naik. (Sumber : Koran Kotan)

Ayam Dower
Jln. Terusan Kopo Ketapang, No. 338, Bandung  
 HP. 081320136336

60 Ribu Koperasi tidak aktif

http://www.koperasiukm-sulsel.info/assets/news/472kemenkop.jpg
…..”Terima kasih Bapak Prabowo, mungkin bapak salah baca atau salah dengar, semua tahu koperasi adalah soko guru ekonomi. Tidak mungkin Jokowi ngomong itu,”…..

Sengaja saya kutip ulang penggalan sanggahan Presdien Joko Widodo (Jokowi) saat masih berstatus calon presiden pada “Debat Capres’ yang disiarkan stasiun televise, 6 Juli 2014. Khalayak gerakan koperasi mungkin masih ingat dengan fragmen tanya jawab itu, yaitu saat calon presiden Prabowo Subianto, melalui informasi yang didapat, menyebut Jokowi menganggap koperasi tak diperlukan.

Dalam kampanye dihadapan sejulah nelayan Indramayu, 17 Juni 2014, Jokowi memang “meragukan” kapasitas koperasi yang dianggapnya tidak cukup membantu para nelayan dan petani dalam hal permodalan. Jokowi menemui fakta, tak sedikit bantuan permodalan untuk koperasi hanya dinikmati kalangan pengurus. Di situ titik kritik Jokowi berawal. Dan bukan benar-benar akan menegaskan peran koperasi.

Untuk yang satu ini, ikhwal pengurus koperasi yang keblinger, memang bukan rahasia lagi. Itu seperti apa yang lebih satu decade sila di umpamakan pakar koperasi (Alm) Ibnoe Sudjono sebagai “koperasi merpati”. Setelah jagung ditebar merpati berkerumun, begitu makanan habis dan lambung kenyang terbanglah merpati.
Jokowi tidak sepenuhnya keliru, dengan menyodorkan fenomena bantuan koperasi yang diselewengkan oknum pengurusnya. Tapi dia juga tidak sepenuhnya tepat manakala menyarankan agar bantuan permodalan untuk petani dan nelayan diserahkan langsung ke petani dan nelayan yang jadi target. Langkah ini tidak mendidik untuk jangka panjang.

“Cooperatives is education…” demikian Bapak Koperasi Indonesia Mohammad Hatta pernah berujar. Nelayan dan petani yang bergabung dalam koperasi sejatinya adalah individu yang berhasrat mendidik diri sendiri secara kolektif untuk menjadi pintar mengatasi persoalan ekonomi, social dan kulturalnya. Alhasil, meniadakan peran koperasi sama saja artinya dengan mencerabut kesempatan petani dan nelayan untuk menjadi warga negara terdidik yang tidak gampang dibodohi. Saya condong agar Jokowi mengevaluasi fungsi dan peran menteri koperasinya. Tidak  seperti  seperti  yang sudah-sudah. Termasuk didalamnya adalah menjauhkan kementerian koperasi dari aktivitas politik. Koperasi dalam sejarahnya di negeri ini terbukti sangant rentan dipolitisi.

Tak mengagetkan denga apa yang pernah disampaikan Menteri Koperasi dan UKM Syarifudin Hassan beberapa pecan menjelang berakhirnya masa jabatannya sempat mengemukakan niatnya untuk mengevaluasi lebih dari 60 ribu koperasi tidak aktif dari lebih 200 ribu koperasi di Indonesia. Agak naïf memang, mengevaluasi (antara pilihan merevitalisasi dan membubarkan) data manakala jumlah koperasi yang bermasalah sudah mencapai 60 ribu. Apa saja yang dilakukan selama ini?

Seorang peneliti perkoperasian malah merilis anga lebih mengejutkan : 70 persen koperasi kita mati suri. Sekitar sepuluh ribu saja yang sehat.  Tak perlu malu mengakuinya. Mungkin era Jokowi bisa dipertegas lagi. Sehingga “Revolusi Mental” juga bisa mengimbas ke gerakan koperasi. Siapa Tahun. (Priono). 
Sumber : Majalah Warta Koperasi Edisi 260/ Nopember 2014.

Menghitung peluang laba kursus berhitung

Menghitung peluang laba kursus berhitung
Setiap orang tua pasti ingin anaknya mendapatkan pendidikan yang terbaik. Makanya, banyak orang tua rela merogoh kocek dalam-dalam demi pendidikan buah hatinya. Fenomena ini tentu mendatangkan berkah bagi pelaku usaha di sektor pendidikan. Bahkan, banyak pemain asing turut meramaikan bisnis ini dengan menawarkan waralaba atau kemitraan.

Salah satunya adalah Eye Level, lembaga pendidikan asal Korea yang berdiri sejak 1976 di bawah bendera Daekyo. Eye Level sendri baru masuk Indonesia pada 2007 di bawah naungan PT Daekyo Indonesia.
Ade Trianto, Marketing Franchise PT Daekyo Indonesia, bilang, Eye Level sudah merambah 17 negara, seperti Amerika Serikat, Kanada, Asia, dan Eropa. Di Indonesia, total gerainya sudah ada 60. Rinciannya, milik mitra 45 dan sisanya milik sendiri. Menurut Ade, Eye Level fokus memberikan kursus matematika dan bahasa Inggris.

Lembaga kursus ini menampung siswa mulai usia taman kanak sampai sekolah menengah pertama (SMP). Ade mengklaim, kelebihan Eye Level memiliki metode pengajaran basic thinking dan critical thinking. Dengan metode ini, anak dituntut untuk paham sesuai kemampuannya dan bukan menghafal pelajaran.
Kurikulum pengajarannya juga mengadopsi kurikulum dari Amerika Serikat.

Investasi Rp 150 juta

Dalam kemitraan ini, mitra menyiapkan biaya investasi Rp 150 juta. Dengan rincian, biaya lisensi Rp 40 juta dan deposito Rp 35 juta. Sisanya buat training guru, buku modul matematika dan bahasa Inggris semua level, perlengkapan, dan training.

Kerjasama ini tidak memiliki jangka waktu, sehingga mitra tak perlu perpanjang kontrak. Bila tidak meneruskan kerjasama, Eye Level mengembalikan deposito Rp 35 juta yang disetor di awal kerjasama.
Biaya royalti tetap ada setiap bulannya, tapi bukan diambil dari omzet per bulan. Ade bilang biaya royalti sudah dipungut dari iuran anak sebesar 40%. Iuran siswa sendiri dipatok Rp 400.000 per siswa per bulan untuk matematika, dan Rp 430.000 per bulan untuk bahasa Inggris.

Jika satu anak bayar Rp 400.000, maka Rp 160.000 masuk pusat. Mitra harus menyiapkan lahan 90 meter persegi. Ruko itu bisa menampung tujuh kelas. Bila satu kelas menampung 20 siswa, maka total siswa 150 orang per bulan.

Dengan siswa sebanyak itu, mitra bisa mendapat omzet rata-rata Rp 60 juta. Dengan laba 25%–30%, bisa balik modal dalam dua tahun. Khoerusalim Ikhsan, konsultan waralaba dari Entrepreneur College menilai, kursus matematika dan bahasa Inggris masih banyak peminatnya.

Soalnya, banyak siswa mengalami kesulitan di dua mata pelajaran itu. Menurutnya, bisnis ini memerlukan lokasi yang strategis. "Sebisa mungkin harus di dekat area sekolah," ujarnya. Investasi sebesar Rp 150 juta masih wajar.   

PT Daekyo Indonesia
Jalan Jendral Gatot Subroto Kav. 27, Setiabudi
Jakarta Selatan
Telp. 021-52920911
Sumber : Koran Kontan

Segar untung bisnis Sop Durian Lodaya

Segar untung bisnis sop durian
Buah durian atau duren memiliki cukup banyak penggemar di Indonesia. Buah tropis ini tidak hanya nikmat disantap langsung setelah dibelah, namun bisa juga diolah, salah satunya menjadi sop duren. Salah satu brand usaha yang menawarkan menu sop duren sebagai produk utamanya adalah Sop Duren Lodaya. Lewat bendera PT Lodaya Makmur Perkasa, Sop Duren Lodaya beroperasi sejak tahun 2012 di Bogor, Jawa Barat. Agar usaha ini cepat berkembang, sejak awal September 2014, Lodaya mulai menawarkan paket kemitraan usaha.

Noer Wasiti Deswantari, Manager of Business Strategic PT Lodaya Makmur Perkasa, mengatakan saat ini sudah ada tiga mitra yang sudah bergabung yang berlokasi di Cibubur, Cimahi dan Sukabumi. Sementara, cabang milik pusat sudah ada lima yang berlokasi di Bogor, Depok, Bekasi, Jakarta, dan Yogyakarta. "Ketiga mitra ini akan memulai usaha di akhir tahun ini," kata dia.

Jika tertarik bergabung, Sop Duren Lodaya menawarkan dua jenis investasi yaitu Lodaya Express dengan nilai investasi Rp 100 juta dan paket Lodaya Resto seharga Rp 800 juta. Pada paket pertama, mitra akan mendapatkan fasilitas booth, peralatan usaha lengkap, tempat simpan topping, banner promosi, cup, frezeer dan bahan baku awal sebanyak 200 porsi.

Tidak ada royalti

Perbedaan fasilitas pada paket kedua adalah selain mendapatkan semua peralatan usaha lengkap, mitra juga mendapatkan renovasi tempat, meja dan kursi dan juga mendapat bahan baku awal. Jangka waktu kerjasama usaha berlangsung selama lima tahun.

Pusat tidak mengutip biaya royalti, namun mitra wajib membeli bahan baku utama yakni duren olahan dari pusat. "Ini untuk menjaga kualitas produk karena kami menggunakan durian dari Sumatra," ujar Noer. Sop Duren Lodaya menawarkan sembilan varian produk. Olahan bubur duren di sajikan dengan batu es dan aneka taburan yang bisa dipilih seperti ketan hitam, aneka buah atau cendol. Harga jual mulai dari Rp 15.000-Rp 30.000 per porsi.

Pusat menargetkan mitra bisa menjual 150 porsi sehari. Jika tercapai, estimasi omzet yang didapatkan sekitar Rp 2,25 juta per hari atau sekitar Rp 67,5 juta dalam satu bulan. "Target balik modal sekitar lima bulan," katanya  Jumlah karyawan Lodaya Express cukup dua orang, untuk paket resto membutuhkan sekitar 10 karyawan. Syarat luas tempat usaha sekitar 50  meter persegi (m²) untuk paket express dan  minimal 100 m² untuk paket resto. Lokasi usaha disarankan di wilayah perumahan, perkantoran, ruko, atau lingkungan sekolah. 

Amir Karamoy, pengamat waralaba mengatakan, penawaran ini menarik dan prospeknya cukup bagus. Agar bisa terus berkembang,  pengusaha harus mampu bersaing dengan banyak pelaku usaha sejenis yang sudah ada.

PT Lodaya Makmur Perkasa      
Jln. Yudhistira Raya No. 5, Tegal Gundil, Bogor.
Telp. 0251-8351557
Email: SopDurianLodaya@gmail.com
Sumber : Koran Kontan

Asuransi pendidikan, penting nggak sih?

Asuransi pendidikan, penting nggak sih?
Antara rasa bahagia dan cemas, pasangan muda Yakub dan Rita menyambut kelahiran buah hati mereka. Mereka masih bingung mengenai bagaimana cara menyiapkan pendanaan agar kelak anak mereka bisa mencapai pendidikan tinggi yang terbaik.

Sebenarnya, baik Yakub maupun Rita sudah berdiskusi dengan sejumlah rekan yang lebih senior mengenai persiapan dana pendidikan anak. Kebanyakan menyarankan untuk memilih asuransi pendidikan berjenis unitlink. Sebab, cara inilah yang kebanyakan ditempuh oleh orang-orang yang mereka kenal. Benarkah cara ini paling tepat?

Sebelum memutuskan tepat atau tidak, mari kita belajar tentang asuransi pendidikan.  Di pasaran, ada dua asuransi pendidikan yang ditawarkan perusahaan asuransi, yakni asuransi tradisional dan unitlink. Melihat skemanya, sebenarnya kedua jenis asuransi ini tidak berbeda dengan asuransi lain yang ada di pasaran.
Kata "pendidikan" hanya embel-embel untuk menegaskan tujuan asuransi ini adalah untuk persiapan dana pendidikan anak. Adapun soal besaran premi dan uang pertanggungan, perusahaan asuransi biasanya menyesuaikan dengan kemampuan membayar si nasabah serta jangka waktu yang diinginkan.

Vice President Director & Chief Agency Officer Manulife Nelly Husnayati mengatakan, produk asuransi pendidikan memiliki manfaat perlindungan jiwa. Jadi, bila nasabah meninggal dunia atau cacat total, dana pendidikan yang sudah direncanakan tetap akan diberikan kepada ahli waris untuk biaya anak. "Ada pula sejumlah manfaat tambahan, seperti penggantian biaya rawat inap di rumahsakit, santunan meninggal atau cacat total akibat kecelakaan dan manfaat pembebasan premi," terang Nelly.

Asuransi pendidikan tradisional sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan tabungan pendidikan di bank. Nasabah secara berkala menyetor premi selama masa kontrak yang disepakati. Kemudian, setiap kali anak masuk ke jenjang pendidikan tertentu, dana akan cair.

Yang agak berbeda unitlink pendidikan. Direktur Pemasaran Jiwasraya De Yong Adrian bilang, asuransi ini memiliki manfaat proteksi lebih luas. "Di tabungan pendidikan ada asuransi tapi yang dijamin hanya sebesar target dana yang akan diperoleh di akhir jika nasabah meninggal," ujarnya. Sementara, dengan unitlink pendidikan, bila tertanggung meninggal, ahli waris tak hanya mendapatkan uang pertanggungan (UP), melainkan juga hasil investasinya.

Dari sisi bunga, Adrian juga menilai, bunga yang ditawarkan tabungan pendidikan tidak terlalu besar. Bunga kotor hanya 3%–6% per tahun. Sementara, dengan unitlink, imbal hasil lebih fleksibel, mengikuti nilai investasi yang dipilih. Misalnya, dengan memilih ekuitas, Nelly mengasumsikan Manulife StudyLink bisa memberi imbal hasil 14% per tahun.

Seperti tabungan atau asuransi tradisional, nasabah bisa mencairkan dana di unitlink secara bertahap, sesuai kebutuhannya. Ambil contoh Manulife StudyLink tadi. Nelly bilang, dengan membayar premi Rp 5 juta per tahun sejak anak berusia 1 tahun, maka saat anak masuk TK di usia 5 tahun, ia akan mendapatkan hingga
Rp 3,7 juta, lalu dana hingga Rp 19 juta saat anak berusia 11 tahun, dan Rp 31 juta pada saat anak masuk SMA di umur 14 tahun.

Sementara, saat anak berusia 17 tahun–22 tahun atau kuliah, dana pendidikan yang diterima total sampai Rp 64 juta. Harap ingat, ya, ini hanya sebuah ilustrasi. Hasil sebenarnya sangat tergantung dengan imbal hasil riil di lapangan. Meski memiliki dua opsi produk, biasanya perusahaan asuransi lebih mengarahkan nasabah ke produk unitlink.

Ini terlihat dari simulasi yang mereka sodorkan ke nasabah. Dari simulasi asuransi pendidikan Jiwasraya, misalnya, Anda akan melihat beberapa perbedaan mencolok antara asuransi tradisional dan unitlink . Di sini, premi asuransi tradisional lebih mahal, masa pembayaran premi lebih lama, namun manfaat atau UP lebih kecil ketimbang asuransi pendidikan unitlink.

Di luar itu, ada satu hal yang mesti Anda perhatikan ketika mengambil asuransi pendidikan. Karena pembayaran premi asuransi pendidikan ini memerlukan waktu lama, Anda perlu disiplin membayar premi. "Kalau lalai membayar dalam beberapa kali periode pembayaran, dimungkinkan polis akan dinyatakan batal atau lapse dan otomatis pertanggungannya menjadi batal," ujar Adrian. Kelalaian ini bisa membuat klaim asuransi Anda ditolak.

Cermat berhitung

Perencana keuangan MoneynLove Financial Consulting Freddy Pieloor mengingatkan, jika nasabah memutuskan untuk mengambil asuransi pendidikan sebagai instrumen dana pendidikan, ada baiknya ia telah memahami benar skema produk yang ditawarkan. "Sebetulnya ada pilihan lain yang lebih baik, yaitu membeli reksadana secara langsung," ujar Freddy. Namun, bila Anda termasuk golongan orang yang tidak mau repot, Anda dapat memanfaatkan asuransi pendidikan.

Untuk tujuan pendidikan jangka waktu pendek, misal sekitar 5 tahun, Freddy menyarankan untuk menggunakan asuransi pendidikan konvensional saja. "Karena perhitungan uang pertanggungannya sudah pasti," kata dia. Sementara, untuk jangka waktu panjang, asuransi pendidikan jenis unitlink bisa jadi opsi.
Agar imbal hasil lebih maksimal.

Freddy menyarankan agar memilih asuransi pendidikan unitlink dengan pilihan instrumen investasi di saham. Memang dana yang terbentuk akan fluktuatif, tapi dalam jangka panjang, imbal hasil mungkin lebih baik. Anda sebaiknya juga membuat rancangan biaya pendidikan beserta perhitungan inflasi atau perkiraan kenaikan harga pendidikan pada saat anak Anda akan memasuki jenjang pendidikan tersebut. Dengan demikian, Anda tidak hanya tergiur dengan nilai UP yang dicantumkan dalam simulasi. Sebab, bisa jadi, angka itu sudah sangat tidak memadai ketika buah hati Anda masuk ke jenjang pendidikan mendatang.

Pastikan pula Anda memahami biaya-biaya yang harus Anda bayar selama masa pembayaran premi. Jangan sampai Anda merasa kecele lantaran tidak memperhitungkan biaya administrasi atau biaya bulanan yang ternyata dibebankan tiap kali Anda membayar premi. Masih tertarik membeli asuransi pendidikan?
(Sumber : Koran Kontan)